Ibrani 5:13-6:2 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat. Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
Orang Kristen yang dewasa dalam Kristus dapat mengunyah dan mencerna makanan keras. Makanan keras adalah kebenaran-kebenaran ilahi yang lebih dalam yang hanya bisa diterima dari wahyu dalam intuisi roh. Hanya orang-orang yang dewasa rohani, yang telah melatih intuisinyalah yang dapat menerima kebenaran semacam itu.
Orang dewasa adalah orang yang dapat bersekutu secara langsung dengan Tuhan dalam rohnya, dapat mendengar suara Tuhan, dan menerima wahyu ilahi dalam intuisi rohnya, serta dapat mengenal kehendak Allah yang dinyatakan dalam intuisi rohnya. Ia tidak memerlukan perantara lain selain Kristus untuk berkontak dengan Allah. Itu sebabnya mereka bisa menerima makanan keras, yaitu perkara-perkara rohani yang diwahyukan dalam rohnya.
Makanan keras adalah makanan yang perlu dikunyah dulu sebelum dicerna ke dalam kita. Jadi setelah menerima “wahyu ilahi” dalam rohnya, wahyu tersebut masih perlu dierami (dikunyah) lebih lanjut dalam rohnya, sampai dapat dipahami dengan jelas oleh pikirannya. Makanan keras inilah yang dapat membentuk otot-otot rohani kita, sehingga roh kita menjadi semakin kuat untuk memimpin jiwa dan tubuh kita.
Jadi makanan keras bukanlah orang yang berkhotbah dengan suara dan kata-kata yang keras untuk menegur atau “menelanjangi” jemaat di depan umum. Itu mungkin khotbah yang keras, tapi bukan makanan keras. Kita harus menghapuskan kesalah-pahaman tentang makanan keras yang selama ini beredar dalam dunia kekristenan, sehingga kita memahami dengan tepat arti makanan keras yang dimaksud oleh Alkitab.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk bertumbuh menjadi dewasa di dalam Engkau, sehingga dapat menerima makanan keras, yaitu kebenaran yang diwahyukan dalam roh. Amin!