PELATIHAN ROHANI

I Timotius 4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Setelah menerima makanan yang tepat dan bertumbuh, kita juga harus diperlengkapi dengan pelatihan yang tepat agar lebih lengkap pertumbuhannya. Di sini, rasul Paulus membandingkan latihan badani dengan ibadah. Latihan badani bertujuan melatih tubuh agar tubuh kita sehat dan kuat, sementara ibadah adalah pelatihan rohani yang melatih intuisi roh agar roh kita sehat dan kuat. Segala aktivitas rohani yang kita lakukan seharusnya bertujuan untuk melatih intuisi roh. Sayangnya, semua aktivitas rohani yang dilaksanakan di gereja, jarang ada yang melatih roh, sehingga walau pun jemaat sudah mengikuti pelbagai kegiatan yang ada, rohnya tetap ringkih, organ-organ rohaninya masih tidak berfungsi.

Ketika masih kecil, kita berjalan dengan cara merangkak. Merangkak artinya kita berjalan dengan tangan dan kaki terseret-seret mengikuti tangan. Ini adalah hal yang tidak normal. Berjalan itu seharusnya menggunakan kaki, bukan tangan. Namun karena kaki belum terlatih, belum kuat untuk berjalan, jadi terpaksa menggunakan tangan. Lalu orang tua melatih kaki kita untuk berjalan, awalnya kedua tangan kita dipegangi agar tidak berjalan dengan tangan, lalu mulai disuruh berjalan … satu, dua … satu, dua…. Ketika kaki sudah terlatih dan kuat untuk berjalan, maka kita berjalan dengan kaki dan giliran tangan yang mengikuti ayunan kaki kita.

Itulah gambaran melatih roh. Tangan adalah gambaran jiwa dan kaki adalah gambaran roh kita. Awalnya, walaupun sudah dilahirkan kembali, kita berjalan dipimpin oleh jiwa dan roh terseret-seret mengikuti jiwa. Semua tindakan kita diputuskan oleh pertimbangan pikiran, emosi, dan keinginan, bukan oleh roh. Kita harus mulai melatih roh agar bisa berjalan menurut roh, dan bukan menurut jiwa. Ketika melatih roh, awalnya jiwa kita harus dipegangi (disangkali) agar kita “dipaksa” berjalan dengan roh. Jika kita terus menyangkali jiwa dan melatih roh, sekali waktu, kita akan terbiasa berjalan dengan roh, dan jiwa mengikuti roh dengan taat.

Kita melatih kaki dengan berjalan, dan melatih roh dengan berdoa. Berdoa adalah berkontak dengan Tuhan. Jadi setiap saat dan dalam segala hal, kita harus terus melatih roh dengan berdoa, mengontak Tuhan. Cara terbaik dan termudah untuk terus mengontak Tuhan adalah dengan memanggil atau menyeru nama Tuhan Yesus. Jika setiap waktu dan dalam segala hal kita melatih roh dengan mengontak Tuhan, menyeru nama Tuhan, maka sekali waktu kita akan terlatih untuk berjalan menurut roh. Dan jika telah berjalan menurut roh, bukan menurut jiwa, maka kita menjadi orang Kristen yang normal.

Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk menyangkali jiwa dan melatih roh agar dapat berjalan menurut roh, sehingga kami menjadi orang Kristen yang normal. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*