I Korintus 2:13 Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.
Begitu di dalam roh ada perasaan, pikiran perlu menerjemahkannya. Namun, perasaan di dalam roh biasanya sangat halus dan lembut, agar pikiran mampu menafsirkannya, kita harus sungguh-sungguh memperhatikan 8 hal yang telah dipersekutukan mengenai pikiran doa. Agar mudah diingat, saya sebutkan kata kuncinya saja, yaitu: (1) diperbarui, (2) jernih, (3) konsentrasi, (4) tenang, (5) memikirkan hal-hal rohani, (6) diatur oleh roh, (7) pikiran roh, (8) roh pikiran. Dengan demikian kita dapat memahami beban rohani dan menafsirkan perasaan rohani.
Misalnya, dalam sebuah persekutuan doa, kita terbeban untuk berdoa, tetapi kita tidak jelas bagaimana harus berdoa. Ini berarti kita tidak tahu arti beban itu, dan unsur roh di dalam pikiran kita tidak memadai. Jika pada saat itu pikiran kita sudah rohani, sudah terlatih, kita akan dapat segera memahami dan menyatakan beban itu dengan kaya di dalam doa. Prinsipnya sama dengan penyampaian Firman. Saya mungkin berbeban untuk menyampaikan Firman kepada saudara saudari, tetapi ini membutuhkan penerjemahan oleh pikiran untuk memahami arti beban dan perasaan di dalam roh saya. Semua doa dan penyampaian Firman yang baik dihasilkan bukan hanya karena di dalam roh ada perasaan dan beban, tetapi juga ada pikiran yang sangat peka yang mampu menyatakan perasaan roh lewat kata-kata yang jelas dan pikiran yang kaya.
Ada orang yang penuh perasaan dalam batin, kaya dalam perasaan rohani, tetapi pikiran mereka tidak dapat menerjemahkannya, karena itu mereka hanya dapat berteriak-teriak atau menangis atau tertawa. Bila kita ingin menjadi pendoa yang berdoa dengan baik, kita perlu berlatih agar pikiran kita mampu mengimbangi dan menerjemahkan perasaan di dalam roh kita. Ini tidak boleh kurang.
Doa: O Tuhan Yesus, kami mau menaklukkan dan melatih pikiran agar memadai untuk mengimbangi dan menerjemahkan perasaan dalam roh sehingga kami dapat berdoa dan menyampaikan Firman dengan kaya. Amin!