Lukas 11:11-13 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Tuhan berkata Jika bapa di dunia ini yang jahat saja tahu memberikan pemberian yang baik kepada anak-anaknya, apalagi Bapa di sorga, Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya. Roh Kudus adalah pemberian yang baik, bahkan yang terbaik dari Allah. Tidak ada yang lebih baik dari itu. Menerima Roh Kudus adalah menerima yang terbaik dari Bapa.
Waktu firman ini dilepaskan oleh Tuhan, Roh Kudus sebagai Roh pemberi hayat belum datang, karena Yesus belum mati dan dibangkitkan. Tapi sekarang, Yesus sudah mati dan bangkit dan menjadi Roh pemberi hayat. Dia sudah ada bersama kita, bahkan di dalam kita. Jadi Roh Kudus sudah tersedia bagi kita, kita tidak perlu memintanya lagi. Setiap kali kita lapar dan membutuhkan sesuatu, kita tinggal mengambil Roh Kudus dan memakannya, maka Dia akan menjadi segala sesuatu yang kita butuhkan.
Apakah hari ini jiwa Anda merasa letih, lesu, dan berbeban berat? Mungkin karena Anda belum makan! Roh Kudus sudah tersedia sebagai makanan dalam roh kita, kita tinggal mengambil dan memakannya. Jadi jangan berdoa untuk meminta kekuatan, ambillah Roh Kudus sebagai kekuatan, kunyahlah Dia, seraplah Dia ke dalam jiwa Anda sebagai makanan. Maka Anda akan menjadi kuat! Jika kita memperlakukan Roh Kudus sebagai makanan dalam doa kita, maka doa-doa kita akan mengalami revolusi total.
Contoh: Di depan Anda telah tersedia makanan, lalu Anda merasa lemah. Apa yang Anda lakukan? Apakah Anda meminta kepada makanan itu: “O makanan, aku lemah, tolong beri aku kekuatan. Aku tahu Engkau bisa menguatkan aku, kuatkanlah aku!” Tidak bukan!? Anda akan segera mengambil makanan itu, memasukkannya ke dalam mulut Anda, mengunyahnya dengan lahap, dan mencernanya ke dalam tubuh Anda. Tiba-tiba Anda merasa kuat! Apa yang terjadi? Makanan itu telah menjadi kekuatan bagi Anda! Dia tidak memberi kekuatan kepada Anda dari luar, tapi menjadi kekuatan dari dalam Anda ketika Anda memakannya.
Inilah prinsip makan dan minum Tuhan di dalam doa: Perlakukan Dia sebagai makanan dan minuman Anda! Jika Anda merasa penat, ambil Dia sebagai minuman yang menyegarkan, dan minumlah! Anda akan berdoa, “Roh Kudus, Engkaulah kesegaranku! Aku mengambil Engkau sebagai kesegaranku! Aku minum Engkau, menghirup Engkau sebagai kesegaranku, o Kristuslah kesegaranku. Amin!” Maka tiba-tiba Anda akan menjadi segar. Dia tidak memberikan kesegaran kepada Anda, tapi Ia menjadi kesegaran di dalam Anda! Inilah artinya memperhidupkan Kristus sebagai segala sesuatu kita. Diri sendiri merasa penat, tapi Kristus di dalam kita segar. Jadi kita menjadi segar karena memperhidupkan Kristus sebagai kesegaran kita.
Mazmur 18:2-4 Ia berkata: “Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku! Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku.
Daud mengakui dan mengambil Tuhan sebagai kekuatannya, bukit batunya, kubu pertahanannya, penyelamatnya, gunung batunya, tempat perlindungannya, perisainya, tanduk keselamatannya, kota bentengnya… Tiba-tiba ia selamat dari musuhnya! Jika di dalam doa kita memperlakukan Tuhan sebagai makanan, maka doa kita akan lebih merupakan seruan daripada rengekan kepada Tuhan.
Doa: O Tuhan Yesus, kami mau mengambil Engkau sebagai hayat kami dan segala sesuatu kami. Engkaulah segala sesuatu yang kami butuhkan ya Tuhan. Amin!