Yehezkiel 36:26-27, “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”
Ketika dilahirkan kembali, Roh Kudus memberikan roh yang baru ke dalam kita. Roh baru yang dimaksud adalah hayat ilahi, yaitu Kristus sendiri (Yoh. 3:16). Roh baru ini membangkitkan roh kita yang telah usang dan mati, sehingga bangkit dan berfungsi kembali. Roh Kudus bukan hanya memberikan roh yang baru ke dalam roh kita, melainkan juga tinggal di dalam roh kita dengan seluruh kepribadian-Nya. Jadi kesimpulannya, saat dilahirkan kembali kita menerima tiga roh yang berbaur menjadi satu sekaligus, yang pertama Kristus sebagai roh pemberi hayat – Roh Kudus (1 Kor. 15:45); kedua, Kristus sebagai hayat rohani kita – roh yang baru (Yoh. 3:16; Kol. 3:4), dan ketiga, roh kita yang dihidupkan fungsinya kembali.
Apa yang telah hilang di dalam Adam adalah roh yang mati, sedang apa yang kita peroleh di dalam Kristus adalah roh mati yang telah dihidupkan kembali, juga roh yang baru yaitu hayat ilahi, yang tidak pernah dimiliki oleh Adam. Setelah memahami kebenaran ini, kita akan mengetahui betapa sia-sianya usaha memperbaiki diri. Bagaimanapun diperbaiki, yang mati tetap mati. Bagaimanapun dibetulkan, yang usang tetap usang. Semua usaha manusia tidak akan dapat menghidupkan kembali rohnya yang telah mati. Hanya Roh Kudus yang sanggup membangkitkan kembali roh kita, dan memberikan roh yang baru, yaitu hayat Allah ke dalam kita.
Setiap orang yang disebut Kristen harus bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ia sudah menerima hayat Allah ini, karena hayat Allah inilah yang menjadikan kita anak-anak Allah. Tanpa hayat Allah, kita bukanlah anak Allah, dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Kristus.
Yohanes 17:3, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.“
Dalam Alkitab, hayat Allah seringkali diterjemahkan sebagai hidup kekal. “Hidup kekal” bukanlah sekedar berkat yang akan kita nikmati nanti, tetapi juga sebuah kecakapan rohani untuk mengenal Allah dan Yesus Kristus. Mengenal Allah tidak bisa didapat dari pembelajaran, melainkan hanya dari hayat Allah, dan hayat Allah ada di dalam roh kita. Itu sebabnya penting untuk kita mengenali pekerjaan roh di dalam kita.
Doa: O Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau bukan hanya membangkitkan roh kami yang mati, namun juga memberikan roh yang baru, yaitu hayat Allah, dan Roh Kudus, pribadi Allah sendiri. Terima kasih sebesar-besarnya untuk anugerah yang limpah ini ya Tuhan. Amin!