“Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir.” (Matius 2:13-14)
Untuk mengikuti tuntunan Tuhan, kita tidak hanya perlu memperhatikan ayat-ayat Alkitab (tuntunan tidak langsung), melainkan juga perlu memperhatikan tuntunan yang langsung, seperti yang dialami Yusuf dalam mimpinya. Hanya memperhatikan ayat-ayat Alkitab tetapi mengabaikan tuntunan yang langsung, bisa membuat kita kehilangan Kristus, seperti yang dialami oleh imam-imam dan ahli-ahli Taurat orang-orang Yahudi.
Bisakah Anda bayangkan jika Yusuf mengabaikan tuntunan langsung dari Tuhan yang ia terima melalui mimpi? Yesus akan terbunuh bersama anak-anak lainnya! Mengabaikan tuntunan yang langsung atau seketika, bisa membuat Yesus seperti terbunuh di dalam kita. Dia ada di dalam, namun kita tidak merasakan kehadiran-Nya dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya. Ia menjadi Allah yang mati di dalam kita.
Itu sebabnya kita tidak boleh menganggap remeh tuntunan Tuhan yang langsung, namun juga tidak boleh mengabaikan prinsip Alkitab. Setiap tuntunan langsung yang kita terima, harus diuji dan disoroti oleh prinsip-prinsip kebenaran yang diwahyukan oleh Alkitab. Jika tidak demikian, kita akan dengan mudah ditipu oleh Iblis dan tanpa sadar telah tersesat di jalan.
Untuk mengamati pimpinan yang seketika, diperlukan hati yang mencari Tuhan dan pemahaman akan Alkitab yang tepat.
Baca juga: Tuntunan langsung atau Alkitab