Yohanes 6:56, “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.”
Dalam Alkitab ada garis pekerjaan Iblis dan garis pekerjaan Allah. Iblis bekerja sepanjang waktu dengan menyuntikkan dirinya ke dalam jiwa manusia. Pada saat yang sama Allah juga bekerja menggarapkan diri-Nya ke dalam roh manusia.
Sejak Allah menyelamatkan Israel dari Mesir pada hari Paskah, Allah mengajar mereka untuk tidak hidup menurut cara duniawi atau alamiah. Mereka harus hidup bersandarkan makan anak domba. Mereka harus menyembelih anak domba, menerapkan darah anak domba, dan makan daging anak domba. Mereka juga harus belajar bagaimana hidup bersandarkan makan roti tidak beragi. Setelah mereka keluar dari Mesir, mereka mengembara di padang gurun dan diajar untuk hidup bersandarkan makan manna sorgawi.
Allah mengajar umat-Nya untuk tidak hidup di dalam diri mereka sendiri, melainkan hidup di dalam Tuhan. Anak domba Paskah, roti tidak beragi, dan manna sorgawi yang menghidupi Israel adalah lambang Kristus. Israel tidak dapat diselamatkan berdasarkan diri mereka sendiri. Mereka harus diselamatkan bersandarkan darah anak domba Paskah. Di padang gurun mereka harus hidup hari demi hari bersandarkan makan manna sorgawi.
Apa pun yang menghidupi mereka adalah lambang Kristus. Tiang api dan tiang awan adalah lambang Kristus; Batu yang mengeluarkan air hidup untuk memuaskan rasa haus mereka adalah lambang Kristus; Musa dan Yosua juga adalah lambang Kristus. Semua ini menunjukkan bahwa kita tidak seharusnya hidup menurut apa pun dari diri kita sendiri, kita harus hidup berdasarkan Kristus. Kita harus belajar hidup, eksis, bergerak, membawa diri, bukan menurut cara duniawi, tetapi menurut cara sorgawi. Itu berarti kita tidak hidup oleh diri kita sendiri, tetapi hidup oleh Kristus.
Jadi, kita melihat ada dua perbauran: Pertama, perbauran Iblis dengan jiwa manusia; Dan kedua, perbauran Allah dengan roh manusia. Semua peristiwa sepanjang sejarah umat manusia beradal dari salah satu perbauran ini.
Doa: Tuhan Yesus, tolonglah kami untuk belajar hidup, bergerak, dan membawa diri, bukan berdasarkan diri kami sendiri, tapi berdasarkan Engkau. Tolong kami untuk hidup oleh Engkau, menerapkan Engkau dalam kehidupan sehari-hari kami. Amin!