BAGAIMANA KRISTUS MENJADI
POHON HAYAT DI DALAM DIRI KITA

1 Korintus 15:45 (AYT), “Seperti yang tertulis, “Manusia pertama, Adam, menjadi jiwa yang hidup.” Adam yang terakhir menjadi roh yang memberi hidup.”

Ayat ini menyatakan bahwa Kristus, Adam yang terakhir, menjadi Roh, dan bukan sekedar menjadi Roh, tetapi juga menjadi Roh pemberi hayat (hidup). Dia menjadi Roh untuk tujuan memberikan hayat kepada kita. Sekarang kita harus bertanya bagaimana Yesus Kristus yang adalah manusia menjadi Roh? Kitab Injil Yohanes menjelaskan prosesnya.

Kitab Yohanes menjelaskan bahwa pada mulanya ada Firman, dan Firman itu adalah Allah (1:1). Dalam Dia ada hayat (1:4). Hayat ini ada di dalam Dia, tapi tidak ada di dalam kita. Bagaimana hayat yang ada di dalam Dia bisa ada di dalam kita? Selanjutnya Yohanes menjelaskan bahwa Firman yang adalah Allah ini menjadi daging, menjadi manusia (1:14), dan manusia-Allah ini adalah Adam yang terakhir.

Yohanes 14-20 mencatat bagaimana manusia Kristus, Adam terakhir, menjadi Roh pemberi hayat, yaitu melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Dalam Yohanes 20, setelah kematian dan kebangkitan-Nya, manusia ini kembali kepada murid-muridNya dalam bentuk Roh dan menghembuskan nafas-Nya ke dalam mereka serta berkata, “Terimalah Roh Kudus” (ayat 22). Roh Kudus adalah Roh pemberi hayat atau Roh yang menghidupkan (2 Kor. 3:6). Bersamaan dengan Roh ini, hayat masuk ke dalam kita, dan bersama hayat ini kita memiliki terang, dan bersama terang ini, kita memiliki seluruh kekayaan Kristus. Totalitas kekayaan Kristus sama dengan hayat. Sebutir biji gandum menyalurkan hayatnya ke dalam banyak butir melalui kematian dan kebangkitan. Dengan cara inilah Tuhan menyalurkan diri-Nya ke dalam kita (Yoh. 12:24).

Begitulah caranya Kristus menjadi pohon hayat dalam diri kita. Jadi setelah lahir baru, pohon pengetahuan ada dalam jiwa kita dan pohon hayat ada dalam roh kita. Sama seperti Adam, setiap hari kita harus memilih untuk makan pohon pengetahuan dalam jiwa kita atau makan pohon hayat dalam roh kita. Ketika kita berpaling ke dalam roh dan menikmati Kristus dalam roh kita, maka kita sedang makan pohon hayat. Namun jika kita ada di dalam jiwa dan menikmati semua yang ada dalam pikiran, emosi, dan keinginan kita, maka kita sedang makan pohon pengetahuan. Jika makan pohon hayat kita akan hidup, tapi jika makan pohon pengetahuan kita akan mati atau seperti Adam, kelihatannya hidup padahal mati.

Doa: O Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menjadi pohon hayat di dalam roh kami. Kami ingin berpaling ke dalam roh dan menikmati Engkau sebagai segala sesuatu kami supaya kami hidup. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*