JALAN KESELAMATAN ALLAH

Roma 8:3, “Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.”

Hukum Taurat Allah tidak mungkin menyelamatkan manusia karena terbentur oleh ketidak berdayaan daging. Di antara orang-orang yang bersifat daging (karena dilahirkan dari daging), ada segolongan orang yang tidak bergairah untuk melakukan hukum Taurat, tapi juga tidak sedikit di antara mereka yang bergairah untuk melakukan hukum Allah (hukum Taurat), mereka adalah orang-orang yang bermoral. Namun karena bersifat daging, mereka tidak berdaya untuk melakukan hukum Taurat dengan sempurna.

Perintah hukum Taurat menetapkan: Siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. Sebaliknya siapa yang tidak melakukannya akan dihukum, yaitu mengalami kematian kekal (Gal. 3:12). Tidak berhenti sampai di situ, ketetapan berikutnya adalah: Hukum Taurat harus dilakukan seluruhnya, tidak bisa hanya sebagian. Bahkan jika kita melakukan seluruh hukum itu, namun mengabaikan satu bagian saja, kita bersalah terhadap seluruhnya.

Yakobus 2:10, “Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.

Galatia 3:10, “Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.”

Semakin berusaha untuk melakukan hukum Taurat, manusia semakin menyadari betapa berdosa, lemah, dan tidak berdayanya mereka, karena manusia adalah daging. Karena itu Allah menyelamatkan manusia “dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.”

Kata “serupa dengan daging” menunjukkan bahwa Firman telah menjadi daging. Untuk apa Firman menjadi daging? Untuk menjadi tebusan dosa! Tuhan Yesus mengenakan tubuh daging, namun Ia tidak dilahirkan dari daging, melainkan dari Roh Kudus (Luk. 1:35). Ketika Tuhan Yesus disalibkan, maka “Allah telah menjatuhkan hukuma atas dosa di dalam daging.” Karena itu siapa pun yang percaya dan bersatu dalam kematian Tuhan, dosa juga juga telah dihukum dalam dagingnya, sehingga dosa tidak lagi berkuasa atas dirinya. Inilah jalan keselamatan Allah!

Doa: O Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menggantikan kami untuk menerima hukuman atas dosa di dalam daging. Sehingga dosa tidak lagi berkuasa atas kami yang telah percaya dan menerima Engkau. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*