Kejadian 2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Pertama kali Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia, Allah menyatakan diri-Nya sebagai pohon hayat yang ada di tengah taman. Ada di tengah taman menunjukkan bahwa Dia adalah pusat dan sumber kehidupan, sedang pohon pengetahuan adalah pusat dan sumber kematian. Pohon hayat adalah untuk dimakan, bukan untuk disembah. Mengapa Allah menyatakan diri-Nya sebagai pohon hayat? Ini menyatakan keinginannya untuk dimakan oleh manusia. Dia lebih menghendaki manusia memakan Dia, daripada menyembah Dia. Itu sebabnya Dia menyatakan diri-Nya sebagai pohon hayat untuk dimakan, dan bukan sebagai Allah yang Besar untuk disembah.
Sejak semula, Allah ingin berbaur dengan manusia. Itu sebabnya manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang diciptakan dengan organ roh di dalamnya. Roh adalah organ untuk menerima dan menampung Allah, untuk diisi Allah dan berkontak dengan Allah. Kalau saja manusia makan pohon hayat waktu itu, maka manusia akan menerima hayat Allah dan bersatu dengan Allah di dalam roh. Namun, sayang manusia makan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, sehingga manusia bersatu dengan Iblis di dalam jiwa dan tubuhnya, serta mati rohnya.
Sadarilah, Allah lebih ingin dimakan daripada disembah. Orang yang menyembah Dia belum tentu makan Dia, tapi orang yang makan Dia pasti menyembah Dia. Jika kita menyembah Allah, maka Dia tetap di sana dan kita tetap di sini; Dia tetap Allah dan kita tetap kita. Namun, jika kita makan Allah, menerima Dia, menyerap Dia, mencerna Dia ke dalam kita, maka Dia akan bersatu dengan kita. Kita di dalam Dia dan Dia di dalam kita. Dia menjadi kita dan kita menjadi Dia. Kita hidup oleh Dia! Amin!
Ada ungkapan yang mengatakan, “You are what you eat!” (Kamu adalah apa yang kamu makan). Maksudnya, hidup kita ditentukan oleh apa yang kita makan; kita akan menjadi seperti apa yang kita makan. Kita tidak bisa menjadi seperti Kristus hanya dengan menyembah Dia dan meniru Dia. Kita hanya bisa menjadi seperti Kristus dengan makan Dia. Menerima Dia ke dalam kita. Menyerap, mencerna Dia ke dalam kita, sehingga menjadi hayat kita. Maka secara organik, Dia akan mengubah kita dari dalam. Dan apa yang kita makan, yaitu Kristus, akan termanifestasi keluar dari diri kita. Amin!
Doa: O Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau menyediakan diri-Mu sebagai makanan bagi kami. Kami ingin menerima Engkau, menyerap Engkau, menghirup Engkau, mencerna Engkau ke dalam kami. Kami ingin hidup oleh Engkau ya Tuhan. Amin!