Kejadian 3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.
Yohanes 5:39-40 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
Hawa melihat bahwa pohon pengetahuan itu menarik hati karena memberi pengertian. Manusia seringkali lebih tertarik kepada pengertian daripada hayat. Ini terjadi sampai sekarang! Orang Kristen selalu tertipu dengan menyangka bahwa mendapatkan pengertian baru adalah pewahyuan ilahi, dan merasakan sensasi dalam emosi adalah hadirat Allah. Padahal itu semua mendatangkan dosa dan kematian belaka.
Saya telah mendengar banyak cerita tentang para isteri yang sering mendengarkan khotbah-khotbah dengan “pewahyuan profetis” dan “direndam” dalam hadirat Allah dalam “penyembahan profetis” menjadi pemberontak bagi suaminya di rumah, dan menjadi sangat malas untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Mereka tidak lagi bisa mendengarkan nasehat dan perkataan suaminya, karena merasa “lebih peka” mendengar suara Tuhan. Ini adalah kematian yang menjalar ke rumah! Orang yang masih memiliki akal sehat akan mengerti bahwa wahyu ilahi dan suara Tuhan tidak akan membawa kita ke dalam pelanggaran hukum Allah, karena melanggar hukum Allah adalah dosa yang membawa pada kematian. Peristiwa-peristiwa seperti ini adalah pengulangan kisah taman Eden, di mana Iblis berhasil menjatuhkan suami melalui mendapatkan isterinya terlebih dulu.
Dalam Yohanes 5, Tuhan Yesus menegur orang-orang Yahudi karena mereka mengira bahwa dengan rajin menyelidiki kitab suci, mereka beroleh hayat (hidup kekal). Tuhan mengatakan bahwa hayat tidak ada dalam kitab suci, tetapi di dalam Dia. Kitab suci bersaksi tentang Kristus agar orang yang membaca kita suci datang kepada Kristus untuk memperoleh hayat. Namun, walaupun kitab suci bersaksi tentang Kristus, mereka tidak mau datang kepada-Nya untuk beroleh hayat. Jadi orang lebih suka mengejar pengetahuan daripada hayat.
Inilah yang terjadi sampai saat ini! Banyak orang Kristen tertarik menyelidiki kitab suci dan buku-buku teologia, alhasil mereka tahu segala sesuatu tentang Kristus tapi tidak mengalami Kristus sebagai hayat mereka. Seluruh Alkitab menyaksikan tentang Kristus, itu sebabnya, orang yang membaca Alkitab seharusnya menemukan Kristus dan datang kepada Kristus untuk memperoleh hayat. Namun selama ini mereka tertipu, mereka mengira bahwa pengetahuan adalah hayat. Ketika mereka bertumbuh dalam pengetahuan rohani, mereka menyangka bahwa mereka bertumbuh dalam hayat. Padahal pengetahuan hanya mirip hayat, tapi bukan hayat.
Doa: O Tuhan Yesus, kami tidak ingin mengejar pengetahuan dalam pikiran, melainkan hayat dalam roh. O Tuhan Yesus, Engkaulah sumber hayat, hanya dalam terang-Mu kami melihat terang. Amin!