PEMISAHAN DAN PEMBERSIHAN DARI YANG ALAMIAH

Ibrani 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Setiap kali berdoa di hadapan Allah, kita perlu mengalami mati dan bangkit dengan sangat hebat. Misalnya, kita sedang berdoa untuk suatu perkara. Jika kita tidak kasar dan sedikit tenang di hadapan Tuhan, di dalam batin, kita akan mengetahui bahwa di dalam doa kita masih banyak terdapat kadar alamiah, kadar manusia. Jika kita memperhatikan dengan baik, setiap kali berdoa, batin kita pasti bisa menganalisis, bahwa ada banyak kadar alamiah, pikiran, hobi, kecenderungan, pilihan, dan permintaan manusia.

Pada saat seperti itu, jika kita kasar dan ceroboh, tetap mengumbar keinginan sendiri dan memanjatkan doa di hadapan Allah, kita akan merasa seperti mempersembahkan api asing atau ukupan asing di hadapan Allah. Jika kita telah belajar dengan baik, begitu mengalami hal ini, kita segera tidak bisa berdoa, sepatah kata pun tidak bisa keluar. Saat seperti itu kita perlu membiarkan salib terlebih dulu mengerjakan beberapa hal, melakukan pekerjaan pemisahan dan pembersihan, agar barang-barang alamiah disaring bersih. Kalau tidak, kita tidak bisa berdoa.

Ada orang berdoa seperti ini, “Ya Allah, lihatlah bagaimana orang itu memperlakukan aku. Engkau harus mengulurkan tangan-Mu untuk memukul dia lebih hebat daripada dia memukul aku.” Ada pula seorang isteri yang berdoa sambil menangis, “Ya Tuhan, belalah hakku, tanggulangilah suamiku dengan hebat.” Doa-doa seperti itu bahkan mungkin belum memasuki pelataran luar dari Kemah Pertemuan, karena itu mereka berdoa dengan sangat berani dan ceroboh. Orang yang telah masuk ruang kudus dan menjamah mezbah ukupan, tidak bisa memiliki doa semacam itu.

Doa: O Tuhan Yesus, biarlah salib dan terang firman menusuk sampai kedalaman diri kami yang paling dalam untuk memisahkan dan membersihkan semua yang alamiah, agar kami bisa berdoa di dalam kebangkitan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*