Galatia 5:15-16, “Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan. Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.“
Daging adalah pabriknya lblis. Jika daging benar-benar berada di bawah kuasa kematian Tuhan, niscaya Iblis akan kehilangan pekerjaannya. Sebab itu, ia menipu orang Kristen dengan cara membiarkan mereka menyerahkan bagian dosa daging kepada maut, tetapi mempertahankan terus bagian kebaikannya yang berasal dari ego daging. Sebab Iblis tahu, bila bagian daging yang baik masih ada dan bekerja, hayat dagang pun masih ada, dan itu berarti, Iblis masih ada pabrik untuk bekerja. Kemudian, ia akan menarik atau memproduksi kembali dosa yang telah hilang di masa lalu. lblis tahu, jika dalam hal melayani Allah, daging dapat mengalahkan Roh Kudus, daging pun akan dapat meraih kembali kemenangan yang sama dalam hal mengabdi kepada dosa. ltulah yang menyebabkan banyak orang Kristen yang telah beroleh kelepasan, jatuh Iagi menjadi hamba dosa.
Jika dalam hal doa dan penyembahan kita tidak menyerahkan diri untuk diatur dan dipimpin oleh Roh Kudus, maka dalam kehidupan sehari-hari pun Roh Kudus takkan berdaya mengatur dan memimpin kita. Jika aku belum menyangkal diriku di hadapan Allah, aku tidak mungkin menyangkal diriku di hadapan manusia, sehingga aku tidak dapat mengalahkan kebencian, amarah, dan egoisme.
Karena orang Kristen Galatia tidak memahami hal ini, maka terjadilah saling menggigit dan saling menelan di antara mereka. Mereka telah mencapai cukup banyak kesuksesan pada pihak kebaikan daging, namun kegagalan di pihak kejahatan daging pun tidak sedikit. Mereka tidak mengetahui bahwa jika keangkuhan daging dan keinginan ego dapat melayani Allah, maka ia juga dapat melayani dosa. Jika orang Kristen tidak dapat melarang daging berbuat baik. mereka juga tidak dapat melarang daging berbuat Jahat. Cara terbaik untuk tidak berbuat dosa adalah dengan tidak berbuat baik sendiri.
Karena mereka tidak menyadari bagaimana dahsyatnya kerusakan daging, maka dalam kebodohan, mereka ingin selalu menggunakan daging (hayat alamiah) untuk berbuat baik. Yang mereka tidak pahami adalah bahwa baik ketika daging menghamburkan hawa nafsunya, maupun ketika ia bermegah atas perbuatan baiknya, keduanya sama rusaknya. Mereka ingin mengandalkan daging untuk menggenapkan pekerjaan yang dimulai oleh Roh Kudus, dan mereka juga ingin mengandalkan daging untuk mengikis hawa nafsu jahat daging. Akibatnya hanya satu, yaitu mereka tidak mampu melakukan apa yang dikehendaki Allah.
Doa: Tuhan Yesus, kami tidak ingin berbuat baik dengan ego dan kemampuan kami sendiri, karena kami tahu, bahwa itu adalah perbuatan daging. Kami ingin memperhidupkan Kristus, agar perbuatan baik yang kami lakukan adalah Kristus yang termanifestasi, dan bukan ego kami.