MENGAPA ORANG KRISTEN MENANG,
SETELAH ITU JATUH LAGI?

Galatia 3:3, “Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?

Mengapa rasul mencela orang-orang Galatia? Karena mereka ingin mengandalkan kebenaran perbuatan daging untuk menggenapkan pekerjaan baik yang telah dimulai oleh Roh Kudus dalam diri mereka! Bahaya yang dihadapi orang Kristen adalah, setelah mereka mengetahui penyelamatan salib atas aspek tubuh dan dosa, mereka tidak maju terus ke depan untuk menyerahkan kepada maut, ego (aspek jiwa) serta kemampuannya untuk melakukan kebaikan. Karena itulah mereka kemudian terjerumus lagi ke dalam dosa-dosa daging.

Setelah orang Kristen beroleh kemenangan atas dosa oleh pekerjaan Roh Kudus, kekeliruan mereka yang terbesar adalah mereka tidak memelihara (menjagai) kemenangan yang telah mereka peroleh itu, dengan cara yang sama seperti ketika memperolehnya, yaitu dengan bersandar pada pekerjaan Roh Kudus. Daripada bersandar pada pekerjaan Roh, mereka malah menggunakan usaha dan tekad mereka sendiri sebagai cara untuk mempertahankan kemenangan atas dosa tersebut. Itu mungkin akan berguna untuk sementara waktu, tapi tidak lama kemudian, mereka akan terperosok lagi ke dalam dosa yang sama; mungkin bentuk luarannya berbeda, namun esensi dosanya tetap sama.

Ketika jatuh kembali setelah beroleh kemenangan, biasanya mereka akan menutupi dosa tersebut karena malu. Mereka telah bersaksi di hadapan jemaat bahwa mereka telah menang atas dosa tertentu, tapi sekarang jatuh lagi, jadi mereka menutupinya, jangan sampai ada yang tahu, apalagi pak pendeta. Dan setelah itu, jika ada kemenangan yang mereka peroleh atas dosa lagi, mereka tidak mau bersaksi, karena takut jatuh lagi. Inilah tipuan Iblis! Kesalahannya bukan pada bersaksinya, melainkan cara mempertahankannya. Jangan berusaha dengan tekad dan kekuatan sendiri untuk berbuat baik, bersandarlah pada pekerjaan Roh Kudus! Sebagaimana kita memperolehnya oleh karya Roh Kudus, demikianlah kita harus mempertahankannya!

Jika daging dapat menjadi kekuatan Anda untuk melakukan kebenaran. la juga dapat menjadi kekuatan Anda untuk melakukan dosa. Baik yang indah maupun yang buruk, asalkan ia milik ego, semua merupakan penampilan daging. Jika tidak berkesempatan untuk berbuat dosa, ia akan bersedia berbuat baik. namun jika ego daging berkesempatan berbuat baik, tidak lama kemudian ia juga akan berbuat dosa. Mengapa orang-orang Farisi begitu tinggi hati dan angkuh sehingga menjadi hamba dosa? Bukankah itu disebabkan mereka terlalu banyak beramal dan melayani Allah? di mana ada daging melayani Allah, di situlah kuasa dosa akan bertambah kuat.

Doa: O Tuhan Yesus, kami menyerahkan ego dan kemampuan kami untuk berbuat baik kepada maut untuk disalibkan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*