Hal-hal yang Harus Diingat dan Diperhatikan Ketika Menghadapi Situasi yang Serba Salah

Hal-hal yang Harus Diingat dan Diperhatikan Ketika Menghadapi Situasi yang Serba Salah
Hal-hal yang Harus Diingat dan Diperhatikan Ketika Menghadapi Situasi yang Serba Salah

Dalam hidup ini pasti kita pernah menghadapi situasi yang serba salah, di mana apa pun pilihan yang kita ambil, kedua-duanya akan merugikan kita. Istilahnya adalah seperti makan buah simalakama.

Abraham pernah mengalami hal ini. Dalam perjalanan rohaninya Abraham sampai di Gerar dan menetap di sana sebagai orang asing. Pada waktu memasuki Gerar, Abraham dan Sarah menghadapi situasi rumit yang membuat mereka menjadi serba salah, yaitu: Sarah adalah wanita yang cantik, bila penguasa di sana melihat Sarah, mereka pasti menginginkan Sarah, dan bila mereka tahu bahwa Abraham adalah suaminya, ia bisa dibunuh karena Sarah.

Dalam situasi serba salah itu, akhirnya Abraham mengambil keputusan salah, yaitu Sarah harus mengaku sebagai saudaranya, bukan isterinya (Kejadian 20:1-18).

Entah sadar atau tidak, keputusan itu sangat membahayakan ‘kesucian’ Sarah, walaupun memang akan menyelamatkan ‘kehidupan’ Abraham. Tapi bukankah manusia seringkali begitu, lebih suka mengorbankan kesuciannya dari pada kehidupannya. Bagaimana pun juga, ini adalah keputusan yang salah, super salah untuk seorang Abraham.

Saya percaya, saat Raja Gerar, Abimelekh, benar-benar mengambil Sarah menjadi isterinya, Abraham resah. Ada pelbagai pikiran yang berkecamuk dalam dirinya, pikiran serba salah. Abraham bingung memikirkan semuanya itu. Dia tidak dapat berbuat apa-apa untuk melindungi isterinya. Mungkin satu-satunya hal yang dapat dia lakukan adalah: berdoa.

Bagaimana menghadapi situasi serba salah seperti ini? Apakah yang harus kita lakukan? Ada hal-hal yang harus diingat dan diperhatikan ketika menghadapi situasi yang serba salah, yaitu:

1. Situasi boleh serba salah tapi keputusan tidak boleh salah.

Kesalahan banyak orang adalah mereka mengambil keputusan yang salah dalam situasi serba salah. Mengapa seringkali terjebak untuk mengambil keputusan yang salah? Karena pikiran ketakutan begitu menguasai hati kita.

Lalu Abraham berkata: “Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku. (Kejadian 20:11)

Alasan mengapa Abraham mengambil tindakan yang salah itu adalah karena dia berpikir orang-orang Gerar tidak takut akan Allah, jadi kemungkinan besar dia akan dibunuh karena isterinya. Pikiran ketakutan itu begitu menguasainya, sehingga dia mengambil keputusan dan tindakan yang salah.

Yang harus kita ingat adalah pikiran ketakutan kita belum tentu benar dan belum tentu terjadi. Tetapi bila kita mengambil keputusan yang salah, ketakutan itu malah bisa terjadi karena kita cenderung menggenapinya sendiri.

Dari cerita yang ada, kita tahu bahwa orang-orang Gerar ternyata memiliki takut akan Allah, berbeda dengan pikiran ketakutan Abraham. Seandainya saja Abraham bisa menenangkan dirinya, menguatkan kepercayaannya kepada Allah, lalu mengumpulkan data yang lebih akurat, maka ketakutannya akan reda dan dia dapat mengambil keputusan yang lebih akurat sehingga tidak perlu mengorbankan isterinya seperti itu.

Jadi saat menghadapi situasi serba salah, berdiam dirilah dan mintalah petunjuk Tuhan terlebih dahulu. Jangan buru-buru mengambil keputusan dan jangan pernah mengambil keputusan berdasarkan ketakutan, karena hampir bisa dipastikan akan salah.

Dalam situasi serba salah, penting sekali untuk kita bertemu dengan “Sang Kebenaran,” agar kita tidak terseret dalam kesalahan, tetapi terangkat dalam kebenaran.

Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan, kamu berkata: “Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,” maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: “Kami mau mengendarai kuda tangkas,” maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi. (Yesaya 30:15-16)

Dalam situasi serba salah kecenderungan kita seringkali ingin terburu-buru, tetapi Tuhan berkata, “Dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu!”

2. Dalam situasi serba salah, beri ruang untuk intervensi Ilahi terjadi.

Percayalah Tuhan bisa melakukan intervensi (campur tangan) dalam segala situasi dan keadaan. Dalam situasi serba salah kita sangat memerlukan intervensi Ilahi, percayalah Tuhan akan melakukannya.

Bahkan setelah Abraham mengambil keputusan yang salah, Tuhan masih bisa turun tangan dan mengubahkan kesalahan Abraham menjadi kebaikan bagi dia dan isterinya.

Tuhan datang kepada Abimelekh dalam mimpi sebelum dia sempat meniduri Sarah, sehingga Sarah terjaga kesuciannya dan Abraham diterima di negeri itu

Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sarah, isteri Abraham, juga dikembalikannya kepadanya. Dan Abimelekh berkata: “Negeriku ini terbuka untuk engkau; menetaplah, di mana engkau suka.” Lalu katanya kepada Sarah: “Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan.” Lalu Abraham berdoa kepada Allah, dan Allah menyembuhkan Abimelekh dan isterinya dan budak-budaknya perempuan, sehingga mereka melahirkan anak. Sebab tadinya TUHAN telah menutup kandungan setiap perempuan di istana Abimelekh karena Sarah, isteri Abraham itu (Kejadian 20:14-18).

Jadi apa bila saudara menghadapi situasi serba salah, percayalah masih ada intervensi Ilahi yang bisa terjadi untuk membalikkan semua keadaan, tapi sebisanya, libatkan Tuhan dalam pengambilan keputusan sehingga saudara tidak mengambil keputusan yang salah. Lihatlah hal-hal yang harus diingat dan diperhatikan ketika menghadapi situasi yang serba salah sehingga Anda dapat mengambil keputusan dengan akurat.

Baca juga: Pertanyaan yang Menantang Kedaulatan Tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*