Kejadian 1:29 Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
Makanan jasmani adalah bayangan dari makanan rohani. Sebelum kejatuhan, makanan jasmani yang ditetapkan Allah untuk manusia adalah semua tumbuhan yang berbiji dan pohon-pohon yang buahnya berbiji, artinya hayat nabati. Ini adalah makanan untuk perawatan/pemeliharaan. Realitas dari semua pohon ini adalah pohon hayat, yang adalah hayat Allah sebagai makanan untuk merawat kita.
Setelah kejatuhan, ketetapan Allah tentang makanan berubah menjadi manusia boleh makan daging binatang (hayat hewani), di samping tumbuh-tumbuhan hijau (hayat nabati).
Kejadian 9:1-3 Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi. Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan. Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau.
Waktu itu, semua manusia ciptaan dimusnahkan oleh air bah, dan Allah memulai permulaan yang baru dengan keluarga Nuh. Dari permulaan baru ini diubahlah ketetapan Allah mengenai makanan manusia. Perhatikan urutannya adalah daging binatang dulu, baru tumbuhan hijau. Mengapa ada tambahan daging binatang? Karena untuk memakan daging binatang, binatang harus dipotong dan mencucurkan darah. Ini adalah bayangan dari penebusan oleh darah Yesus. Jadi setelah manusia membutuhkan penebusan pun, Allah tetap menyediakan dirinya sebagai makanan bagi manusia untuk penebusan dan perawatan. Sebelum kejatuhan, Kristus adalah makanan kita untuk perawatan dalam bentuk pohon hayat. Setelah kejatuhan Kristus tetap adalah pohon hayat, namun Dia juga adalah Anak Domba Allah yang disembelih untuk penebusan dan perawatan.
Jalan perawatan adalah makan Kristus sebagai pohon hayat, dan jalan keselamatan adalah makan dan minum Kristus sebagai Anak Domba Allah yang disembelih. Sebelum kejatuhan, Allah menyediakan diri-Nya sebagai makanan untuk dimakan. Setelah kejatuhan, Allah tetap menyediakan diri-Nya sebagai makanan dan minuman untuk dimakan dan diminum. Supaya diselamatkan, Allah tidak menyuruh manusia untuk menyembah Dia atau bekerja bagi Dia, melainkan untuk makan Dia!
Yohanes 6:54-55 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Doa: O Tuhan Yesus, kami mau makan daging-Mu dan minum darah-Mu. Kami membuka hati untuk menerima tubuh-Mu yang dipecahkan bagi kami, dan darah-Mu yang dicurahkan bagi kami untuk penebusan dan perawatan kami. Amin!