Kekuatan Hukum Hayat

“Sebab, hukum Roh kehidupan dalam Yesus Kristus telah memerdekakan kamu dari hukum dosa dan maut.” (Roma 8:2)

Saat tubuh sehat dan kuat, kita tidak merasakan kekuatan hukum gravitasi. Tapi saat lemah atau sakit, kita segera merasakannya. Berjalan membuat kita penat, berdiri membuat kita letih. Hanya berbaring yang membuat kita tidak merasa terlalu lelah. Semua itu terjadi karena kekuatan hukum gravitasi. Itu sebabnya orang yang tubuhnya amat lemah adalah orang yang paling merasakan kekuatan hukum gravitasi. Puji syukur kepada Tuhan, karena hari ini kita masih hidup sehat, sehingga tidak begitu merasakan hukum gravitasi.

Ketika hayat manusia mendekati ajal, gravitasi bumi akan ternyata sangat kuat. Jika ia menemui ajalnya, dan kita menggotong mayatnya, kita akan tahu betapa kuatnya hukum gravitasi bumi. Kita tidak dapat menyangganya, jika kita melepaskan topangan tangan kita, ia segera jatuh.

Sebagai orang kristen kita harus memahami bahwa dosa dan maut adalah suatu hukum alamiah, demikian juga hayat adalah suatu hukum. Jalan keselamatan Allah tidak menuntut kita untuk bertekad menjadi orang yang lain, melainkan ada hayat ilahi di dalam kita, yang menyelamatkan kita dari hukum dosa dan maut.

Jika kita hidup bersandarkan hayat ilahi di dalam kita, dan bukan bersandarkan tekad, maka hukum hayat akan bekerja. Jika hukum hayat bekerja, maka kuasa dosa dan maut seolah tidak ada lagi. Sama seperti ketka tubuh kita sehat, berjalan di atas bumi sama sekali tidak menjadi masalah, seolah-olah tidak ada hukum gravitasi bumi. Kita dapat mengangkat kaki dengan enteng, karena di dalam kita ada kekuatan yang lebih besar dari pada kekuatan hukum gravitasi. Inilah hukum hayat!

Baca juga: Hukum Hayat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*