
“… dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yohanes 8:32).
Kata kebenaran di situ berasal dari kata Yunani Aletheia yang juga memiliki arti realitas atau kenyataan. Kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran Allah atau realitas Allah. Jika kita mengetahui atau mengenal kebenaran Allah, realitas Allah, maka realitas Allah itu akan memerdekakan kita. Memerdekakan kita dari apa? Realitas Allah akan memerdekakan kita dari perbudakan dosa, sehingga kita bebas dari dosa.
Realitas Allah yang memerdekakan itu tidak lain adalah Yesus sendiri, karena dalam ayat berikutnya, yaitu ayat 36, dikatakan:
“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka” (Yohanes 8:36).
Yesus adalah realitas Allah, perwujudan Allah. Jika kita menerima firman-Nya, kita akan mengenal Yesus sebagai realitas Allah, jika kita menerima-Nya, maka Ia akan memerdekakan kita dari perbudakan dosa. Dan jika Ia memerdekakan, maka kita sungguh-sungguh merdeka.
Kemerdekaan yang sejati adalah kemerdekaan dari perbudakan dosa, karena dosa adalah akar dari segala perbudakan dalam hidup kita. Dan satu-satunya yang dapat memberikan kemerdekaan sejati itu adalah YESUS KRISTUS.
Kemerdekaan yang sejati adalah kemerdekaan dari perbudakan dosa, karena dosa adalah akar dari segala perbudakan yang ada. Dan satu-satunya yang dapat memberikan kemerdekaan sejati itu adalah YESUS KRISTUS.
Baca juga: Pintu Masuk Kerajaan