Ibrani 5:6, “sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.“
Ibrani 7:1-2, “Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; …. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.”
Kristus adalah Imam Besar menurut peraturan Melkisedek. Aturan Melkisedek lebih tinggi daripada aturan Harun. Aturan Harun hanya untuk keimaman dalam keinsanian, sedangkan aturan Melkisedek adalah untuk keimaman dalam keinsanian dan keilahian.
Melkisedek berarti raja kebenaran, dan raja Salem berarti raja damai sejahtera. Sebagai Raja kebenaran Kristus membuat segala sesuatu benar terhadap Allah dan membuat segala sesuatu benar satu terhadap yang lainnya. Kebenaran menghasilkan damai sejahtera (Yes. 32:17). Sebagai Raja damai sejahtera (Yes. 9:5), Kristus, melalui kebenaran, mendatangkan damai sejahtera antara Allah dengan kita, dan dalam damai sejahtera yang demikianlah Dia menggenapkan ministri keimaman-Nya. Dia adalah Raja yang menjadi Imam, karena itu keimaman-Nya bersifat rajani (1 Ptr. 2:9).
Dalam Perjanjian Lama, Lewi adalah suku para imam dan Yehuda adalah suku para raja. Tuhan Yesus diturunkan dari suku Yehuda menyebabkan suatu perubahan dalam keimaman dan menggabungkan jabatan imam dengan jabatan raja dalam satu suku (Za. 6:13), seperti yang diwujudkan atas diri Melkisedek, yang adalah raja tapi imam besar juga.
Dan sekarang, sebagai perbesaran Kristus atau Tubuh Kristus, kita pun menjadi imamat yang rajani,
1 Petrus 2:9, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.“
Doa: O Tuhan Yesus, Engkaulah Imam Besar kami menurut peraturan Melkisedek. Engkaulah Raja yang menjadi Imam, sehingga Imamat-Mu bersifat Rajani. Dan setelah Engkau menyelamatkan kami, Engkau pun menjadikan kami sebagai imamat yang rajani. Terima kasih ya Tuhan. Terpujilah nama-Mu untuk selama-lamanya. Amin!