Galatia 2:20b, “Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku“
Filipi 3:9, “dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.“
Galatia 2:20 mengatakan bahwa setelah dilahirkan kembali, seharusnya kita hidup oleh iman dalam Kristus yang telah mati bagi kita. Ini sama dengan apa yang dikatakan rasul dalam Filipi 3:9, kita harus berada di dalam Kristus, bukan dengan kebenaran kita sendiri karena melakukan hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan iman di dalam Kristus.
Banyak orang Kristen berusaha hidup di dalam Kristus tapi dengan kebenarannya sendiri karena melakukan perintah Allah. Tapi firman Tuhan mengatakan bahwa kita harus hidup berdasarkan kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan iman, dan kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan iman itu adalah Kristus sendiri.
Saat dilahirkan kembali, kita menerima dan mengenakan Kristus sebagai pakaian kebenaran kita, itulah sebabnya Allah membenarkan kita. Namun sayangnya, dalam perjalanan kekristenan kita selanjutnya, kita malah menanggalkan Kristus sebagai pakaian kebenaran kita dan mengenakan pakaian kebenaran kita sendiri karena melakukan perintah Allah. Kita tidak lagi bergantung pada pakaian kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan iman, yaitu Kristus. Kita tidak lagi memperhidupkan Kristus sebagai kebenaran kita, melainkan berusaha menjadi orang benar dan melakukan perintah Allah dengan memperhidupkan manusia alamiah kita.
Di hadapan Allah, hanya Kristuslah yang diperhitungkan sebagai kebenaran. Selain Kristus, betapa pun baiknya, bukanlah kebenaran. Itu sebabnya, di hadapan Allah, orang yang tidak memperhidupkan Kristus sebagai pakaian kebenarannya, kelihatan telanjang.
Wahyu 3:18, “maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku …. pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; …..“
Jemaat di Laodikia merasa telah melakukan perintah-perintah Allah, sudah berusaha hidup benar dalam manusia alamiah mereka. Mereka tidak memperhidupkan Kristus sebagai pakaian kebenaran mereka, itu sebabnya di mata Allah, mereka kelihatan telanjang. Sebagai orang percaya, pergumulan kita adalah memperhidupkan Kristus sebagai kebenaran kita, bukan berusaha melakukan perintah Allah dengan hayat alamiah kita sendiri.
Doa: Tuhan Yesus tolong sadarkan kami, bahwa pergumulan kami adalah memperhidupkan Kristus sebagai kebenaran kami, bukan berusaha hidup dengan kebenaran kami sendiri. Amin!