MENGENAL ROH KITA YANG
TELAH DILAHIRKAN KEMBALI

2 Korintus 3:17a, “Sebab Tuhan adalah Roh

Roma 8:16, “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

1 Korintus 6:17, “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.

Ayat-ayat ini mewahyukan bahwa Tuhan yang adalah Roh itu hidup, berhuni, bekerja, bergerak, dan bertindak di dalam roh kita yang telah dilahirkan kembali. Itu sebabnya jika rindu mengenal Tuhan secara praktis dan mengalami Dia dalam kehidupan sehari-hari, kita harus belajar memahami roh kita. Jika tidak mengenal roh kelahiran kembali, kita tidak bisa memahami pergerakan Allah di dalam kita dan tidak bisa mengikuti Tuhan secara tepat.

Roh kita ada di tempat yang terdalam dalam diri kita, tertutup oleh jiwa. Tuhan ada dan bergerak dalam roh, bukan dalam jiwa kita. Jiwa mudah dikenali, namun roh sulit diketahui. Itulah sebabnya jiwa harus diremukkan, dipisahkan dari roh. Jika ingin memahami pergerakan Allah dan mengikuti Tuhan secara tepat, kita harus belajar membedakan roh dari jiwa.

Jiwa terdiri dari pikiran, emosi, dan tekad (kehendak). Ketiganya bukan bagian dari roh. Jika kita mengikuti pikiran, emosi, atau tekad, berarti kita sedang tidak mengikuti Tuhan, karena Tuhan tidak ada dalam jiwa, melainkan dalam roh. Seringkali kita berpikir begitu rupa sehingga memadamkan roh. Saat yang lain kita melakukan sesuatu yang menentang Tuhan karena keinginan kita begitu kuat. Selain itu, seringkali kita juga ada di bawah pengaruh emosi, sehingga menentang Tuhan. Ini memperlihatkan bahwa jika ingin mengikuti Tuhan, kita harus menyangkal jiwa kita, yaitu pikiran, emosi, dan tekad kita. Sebaliknya ketika kita mengikuti roh, kita sedang mengikuti Tuhan sendiri, karena Tuhan ada di dalam roh kita.

Jalan untuk mengikuti Tuhan adalah melakukan segala sesuatu bukan menurut pikiran kita dengan pemikiran-pemikirannya, tetapi menurut perasaan batin dan kesadaran yang mendalam pada bagian yang paling dalam dari diri kita. Kita perlu mengikuti perasaan batin yang dalam ini, karena ini adalah perasaan Tuhan di dalam roh kita.

Ketika kita menuruti roh dan mengikuti perasaan di dalam roh kita, akan ada hasil, yaitu Kristus akan membuat rumah-Nya di dalam hati kita (Ef. 3:16-17). Ini berarti Tuhan memenuhi pikiran, emosi, tekad, dan hati nurani kita … seluruh diri kita akan dipenuhi oleh Kristus. Amin!

Doa: Tuhan Yesus, kami ingin mengikuti perasaan batin yang dalam di dalam roh kami, bukan pemikiran-pemikiran yang ada dalam pikiran kami, sehingga kami mengikuti Engkau yang ada dalam roh kami. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*