Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Ketika Yesus sedang lapar setelah berpuasa 40 hari, Iblis mencobai Dia untuk membuat mujizat mengubah batu menjadi roti. Namun, daripada melakukan mujizat itu, Ia malah berkata, “ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Pernyataan “ada tertulis” mengacu kepada Firman yang konstan, yang telah tertulis. Bahasa Yunaninya logos. Sedang kata “Firman yang keluar dari mulut Allah” mengacu kepada Firman spontan yang seketika diucapkan, bahasa Yunaninya Rhema. Di sini, kita melihat bagaimana Tuhan Yesus mengambil logos dan mengubahnya menjadi rhema untuk mengenyangkan dan menghidupkan diri-Nya.
Firman yang tertulis dalam Alkitab adalah logos. Jika kita membaca Firman sebagai logos, ini hanyalah huruf-huruf yang mati. Kita harus mengubah logos menjadi rhema agar mengenyangkan dan menghidupkan kita. Bagaimana caranya? Dengan doa-baca! Itu sebabnya ketika membaca Alkitab, pastikan kita tidak sekedar membacanya, tapi mendoa-bacakannya, sehingga logos bisa berubah menjadi rhema. Hanya ketika logos menjadi rhemalah, kita merasa dikenyangkan dan dihidupkan, sehingga kita bisa berkata seperti Tuhan berkata, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah!”
Hidup dari roti artinya kita menjadikan roti sebagai kekuatan untuk hidup. Ini berbicara tentang makan secara jasmani. Banyak orang hanya memikirkan kehidupan jasmaninya, itu sebabnya mereka tidak lupa makan dan selalu makan roti agar bisa bertahan hidup dan bertumbuh secara jasmani. Namun, kita perlu memperhatikan kehidupan lainnya untuk hidup, yaitu kehidupan rohani. Kita tidak pernah lalai dan lupa untuk makan secara jasmani, tapi seringkali lalai dan lupa untuk makan secara rohani. Padahal, kehidupan rohani itu lebih penting dan menentukan bagi kehidupan kita. Jika roh kuat karena diberi makan, maka jiwa kita juga akan sehat. Dan jika jiwanya sehat, maka tubuh pun akan sehat. Namun, jika hanya tubuh yang diberi makan, tapi rohnya tidak diberi makan, maka lemahnya roh akan membuat jiwa kita jadi kurang sehat, dan jika jiwa kurang sehat, maka tubuhpun akan bisa menderita sakit.
Jadi, manusia hidup bukan dari roti saja, tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Manusia hidup bukan dari kekuatan tubuh saja, tapi juga dari kekuatan roh. Jika tubuh kuat, tapi roh lemah, bahkan mati, maka kematian roh akan menjalar ke seluruh kehidupan sehingga maut menguasai hidup kita. Jadi, makan secara jasmani harus diperhatikan, tapi makan secara rohani pun tidak boleh diabaikan, agar kita bisa hidup secara normal dan baik.
Doa: O Tuhan Yesus, ampuni kalau selama ini kami hanya memperhatikan makanan jasmani saja, padahal roh kami juga butuh makan. Sejak hari ini kamu mau disiplin makan secara jasmani dan rohani ya Tuhan, agar kehidupan kami berjalan seimbang dan normal, sehingga maut tidak berkuasa atas hidup kami. Amin!