Menjagai Hati yang Lembut di Hadapan Tuhan

Menjagai Hati yang Lembut di Hadapan Tuhan
Menjagai Hati yang Lembut di Hadapan Tuhan

“Roh TUHAN telah meninggalkan Saul. Dan TUHAN membiarkan roh jahat mengganggu Saul sehingga jiwanya tertekan dan ia selalu ketakutan” (1 Samuel 16:14 – FAYH) 

Jika Anda mengalami ketertekanan dan ketakutan yang bersifat permanen dan tanpa sebab, itu adalah gangguan dari roh jahat, Saul mengalaminya.

Saul selalu ada dalam ketakutan yang jika ditelusuri penyebabnya sangat tidak masuk akal.

Tetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.” Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: “Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya” (1 Samuel 18:6-9 – TB) 

Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.

Setelah sebulan lebih Israel ada dalam intimidasi Goilat, muncullah Daud sebagai solusi yang dapat mengalahkan Goliat. Tentunya Saul sangat suka dengan keberadaan Daud. Tetapi kesukaanya terhadap Daud seketika berubah menjadi kebencian, hanya gara-gara para perempuan menyanyi dengan syair yang membanding-bandingkan Saul dengan Daud. Dan saat itu juga ia merasa posisinya sebagai raja terancam dengan keberadaan Daud.

Sangat tidak masuk akal jika Saul ketakutan bahwa Daud akan mengambil posisinya sebagai raja, karena Daud adalah orang baru. Dan lebih tidak masuk akal lagi jika Saul membenci Daud hanya gara-gara para perempuan menyanyikan lagu yang tidak diciptakan oleh Daud. Itulah ketakutan yang berasal dari gangguan roh jahat, semua serba tidak masuk akal.

Keesokan harinya roh jahat yang dari pada Allah itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Adapun Saul ada tombak di tangannya. Saul melemparkan tombak itu, karena pikirnya: “Baiklah aku menancapkan Daud ke dinding.” Tetapi Daud mengelakkannya sampai dua kali (1 Samuel 18:10-11 – TB).

Jika seseorang ketakutan karena gangguan roh jahat dan ketakutannya itu tertuju kepada seseorang, maka akan diiringi oleh nafsu untuk membunuh orang yang bersangkutan. Karena ketakutannya Saul ingin membunuh Daud, padahal Daud sedang bermain kecapi untuk menenangkannya. Ini terjadi sampai dua kali. Ia tidak akan puas sebelum maksud dan tujuannya itu tercapai.

Akhirnya Saul tidak mengizinkan Daud menghadap dia lagi. Ia menurunkan pangkat Daud menjadi kepala pasukan seribu. Dengan demikian Daud lebih banyak bergaul dengan rakyat” (1 Samuel 18:13 – FAYH).

“Sebab itu Saul menjauhkan Daud dari dekatnya dan mengangkat dia menjadi kepala pasukan seribu, sehingga ia berada di depan dalam segala gerakan tentara” (1 Samuel 18:13 – TB).

Dengan tangannya sendiri tidak berhasil, Saul menurunkan pangkat Daud dari panglima menjadi kepala pasukan seribu. Tujuannya adalah supaya Daud ada di depan dalam setiap peperangan, sehingga besar kemungkinan ia mati di tangan musuh.

Sungguh terlalu dan sungguh tidak masuk akal. Tetapi itulah ketakutan yang ditunggangi oleh roh jahat, orang bisa berbuat begitu kejam tanpa merasa bersalah. Jika hati kita terus melekat kepada Tuhan, kita dipenuhi dengan kasih Ilahi, roh jahat tidak akan bisa mengganggu kita seperti itu.

Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: “Ketahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau” (1 Samuel 16:15 – TB). 

Saat seseorang diganggu roh jahat yang berakibat ketakutan yang tidak wajar dan berlebihan, seringkali ia sendiri tidak menyadarinya jika ia diganggu roh jahat. Harus ada orang lain yang memberitahukannya. Tetapi orang yang bersangkutan pun belum tentu menerima jika diberitahu. Dalam hal ini, Saul diberitahu oleh hamba-hambanya, dan Saul menerimamya.

Walaupun orang yang diganggu roh jahat seringkali memiliki pikiran yang sudah tertutup, tetapi jika hatinya masih terbuka, ia akan mau menerima masukan dari orang lain. Itu sebabnya penting sekali untuk menjagai hati kita tetap lembut dan terbuka terhadap masukan dari orang-orang yang mengasihi kita karena itulah yang akan menjagai hati yang lembut di hadapan Tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*