I Yohanes 1:7-9 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Tidak peduli bagaimana kita melatih diri untuk memiliki hati nurani yang baik dan murni, setiap hari kita masih perlu membersihkan hati nurani. Ini dikarenakan kita masih tinggal di dalam tubuh daging dan di dalam zaman yang jahat dan cemar. Kita bahkan tidak perlu melakukan dosa untuk tercemar. Dengan kita berkontak dengan segala sesuatu yang alamiah dan duniawi, hati nurani kita sudah tercemar. Kecemaran dan kesalahan dalam hati nurani hanya bisa dibasuh oleh darah Yesus.
Semakin sering kita berdoa dan hidup dalam persekutuan, kita akan semakin merasakan perlunya pembasuhan darah, dan semakin sering mengalami pembasuhan darah. Jika tidak hidup di hadapan Allah, tidak sering berdoa, kita tidak akan merasakan pentingnya darah Yesus. Allah adalah terang, semakin kita ada di dalam terang, kita akan semakin menemukan bahwa: kita telah bersalah terhadap seseorang atau dalam suatu perkara, Kita tercemar saat berkontak dengan seseorang, motivasi dan pikiran kita juga ternyata bermasalah. Pada saat seperti itu, jika tidak bersandar kepada darah Yesus, hati nurani kita akan tercemar.
Menurut lambang dalam Perjanjian Lama, setiap orang yang mau masuk ke dalam ruang Mahakudus untuk mendekati Allah harus terlebih dahulu mempersembahkan korban dan menyiramkan darahnya di sekeliling mezbah. Kemudian Imam Besar membawa darah korban penghapus dosa itu ke ruang Mahakudus dan memercikkannya di hadapan Allah. Ini berarti, setiap kali kita datang ke hadapan Allah, hati nurani kita harus dibasuh oleh darah Yesus. Kita yang masih hidup dalam tubuh daging dan tinggal dalam dunia yang cemar ini, tak seorang pun dapat datang ke hadapan Allah untuk berdoa tanpa memerlukan darah Yesus.
Jika tidak bersandar darah Yesus dan mengandalkan kebaikan diri sendiri, maka hati nurani tidak akan bisa bersaksi bagi kita karena tercemar oleh segala sesuatu yang alamiah dan duniawi. Orang-orang Kristen yang merasa hidupnya sudah baik, seringkali tidak merasa memerlukan pembasuhan oleh darah Yesus dan tidak bersandar kepada darah Yesus. Itu sebabnya, mereka sering tertipu oleh hati nurani mereka sendiri. Ketika mereka melakukan kesalahan, bahkan kesalahan yang fatal, mereka tidak merasa bersalah, karena tanpa mereka sadari, hati nurani mereka tercemar sehingga tidak dapat bersaksi bagi mereka. Jalan untuk hati nurani tidak tercemar sehingga bisa bersaksi bagi kita bukanlah berbuat benar atau tidak berbuat dosa, melainkan pembasuhan oleh darah Yesus. Bahkan sekalipun kita banyak berbuat benar dan tidak berbuat dosa, kita tetap memerlukan pembasuhan oleh darah Yesus.
Doa: O Tuhan Yesus, kami memerlukan pembasuhan oleh darah-Mu terhadap hati nurani kami agar hati nurani kami bersih dari segala pencemaran dan dapat bersaksi bagi kami. Amin!