Kisah Para Rasul 1:8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Jika ingin melakukan pekerjaan rohani, kita harus menuntut (meminta dengan sungguh-sungguh) pengalaman dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus. Tapi kita harus jelas untuk apakah kita menerima kepenuhan Roh Kudus itu. Apa motivasinya? Jika motivasinya hanya untuk “mengilaukan” daging, maka kita tidak akan menerimanya, karena Roh Kudus tidak akan dicurahkan di atas “daging” manusia. Roh Kudus tidak akan diturunkan ke atas manusia sebelum dagingnya ditanggulangi, karena jika kuasa diberikan kepada orang yang hidup oleh daging, orang itu hanya akan menjadi tinggi hati dan menjadi lebih karnal (kedagingan).
Peristiwa salib mendahului peristiwa Pentakosta. Jika ingin mengalami Pentakosta, kita harus mengalami salib lebih dulu, karena salib selalu mendahului Pentakosta. Orang yang tidak mengalami penanggulangan salib, tidak akan mengalami dicurahkannya Roh Kudus ke atas mereka, dan orang yang tidak dipenuhi dengan Roh Kudus tidak dapat melakukan pekerjaan rohani, karena kita hanya dapat melakukan pekerjaan rohani jika Roh Kudus memenuhi kita.
Ayat di atas menjelaskan bahwa jika Roh Kudus turun atas kita, maka kita akan menerima kuasa, dan kuasa itu akan memampukan kita untuk menjadi saksi Kristus. Artinya tanpa kuasa Roh Kudus kita tidak akan bisa menjadi saksi Kristus atau melakukan pekerjaan rohani. Orang-orang yang melakukan pekerjaan rohani dengan tekad dan kemampuan dirinya sendiri akan mengalami kegagalan. Mungkin awalnya ada banyak jiwa yang dimenangkan, namun setelah beberapa waktu lamanya, didapati bahwa orang-orang yang telah dimenangkan itu pada akhirnya terhilang lagi. Jadi hasil akhirnya adalah nihil.
Doa: O Tuhan Yesus, kami mau ditanggulangi oleh salib agar kami dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus sehingga kami bisa melakukan pekerjaan rohani. Amin!