Percaya Saja Tuhan Memegang Kendali atas Segala Sesuatu

Saat kita menjalani kehidupan ada banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan, itu sebabnya kita tidak boleh mengandalkan diri sendiri, kita harus belajar mengandalkan Tuhan dan percaya saja Tuhan memegang kendali atas segala sesuatu sehingga ketakutan tidak dapat menguasai kita. Mari kita melihat kisah dalam Markus 5:21-43.

Percaya Saja Tuhan Memegang Kendali atas Segala Sesuatu
Percaya Saja Tuhan Memegang Kendali atas Segala Sesuatu

Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!” (ayat 35-36).

Terkadang kita mengalami seperti yang dialami Yairus, kita menghadapi keadaan-keadaan:

1. Sekarat
Yairus sedang menghadapi keadaan yang sekarat, yaitu anaknya sedang sakit, hampir mati. Keadaannya seperti telur di ujung tanduk, tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat. Satu-satunya harapan sekarang adalah datang kepada Tuhan, mengharapkan mujizat-Nya. Mungkin itu juga keadaan yang anda sekarang, dan pesan Firman yang sama datang kepada anda seperti kepada Yairus: “Jangan takut, percaya saja!”

Apa pun keadaan yang anda hadapi, “Jangan takut, percaya saja!” karena ketakutan anda tidak akan menyelesaikan masalah dan ketakutan seringkali membuat anda bertambah panik dan malah memperparah keadaan. Jadi lebih baik “jangan takut, percaya saja!”

2. Terhambat
Dalam keadaan sekarat, Yairus menemukan pengharapan karena Yesus bersedia datang ke rumahnya untuk menyembuhkan anaknya. Tetapi apa daya, di tengah perjalanan mereka menemui hambatan. Tiba-tiba seorang perempuan yang sakit pendarahan menjamah ujung jubah Yesus, dan membuat Ia terhenti karena merasa ada kuasa yang ke luar dari dirinya. Perjalanan terhenti cukup lama di sana.

Seringkali itulah yang juga kita alami, saat pengharapan membumbung tinggi, tiba-tiba ada hambatan yang menghalangi. Jawaban doa yang seharusnya sudah diterima kini tertunda. Berkat yang seharusnya sudah ada di tangan kini terasa terbang melayang. Anda kembali tegang menantikan pertolongan Tuhan.

Tapi sekali lagi pesan Firman datang kepada anda, “Jangan takut, percaya saja!” Jangan menyalahkan orang lain, tetap percaya kepada Tuhan.

3. Terlambat
Selagi Yesus mengurus perempuan yang sakit pendarahan, datanglah orang membawa kabar bahwa anak Yairus sudah mati. “Oh! Mengapa ini harus terjadi?! Harusnya anakku sudah sembuh, tapi karena terhambat sekarang anakku mati, terlambat sudah! Terlambat sudah!”

Mungkin anda pun mengalami seperti ini, anda merasa semuanya sudah terlambat, tidak ada lagi gunanya “menyusahkan” Tuhan, tidak ada lagi gunanya berharap. Anda terdiam membisu, menyesali semua yang terjadi. Tapi kembali pesan Firman yang sama datang kepada anda, “Jangan takut, percaya saja! Jangan kecewa, jangan menyesali keadaan atau orang lain, Jangan takut, percaya saja!”

Seringkali kita menganggap keadaannya sudah sekarat, sehingga kita terburu-buru mengejar waktu, tapi Yesus tenang-tenang saja. Seringkali kita menganggap waktunya sudah sangat mendesak, sehingga tidak ada waktu lagi mengurusi tetek-bengek masalah orang lain. Tapi Yesus tenang-tenang saja.

Seringkali kita menganggap semua sudah terlambat, Tuhan terlalu lama bertindak. Tidak ada lagi yang bisa diperbuat. Tapi Yesus tetap tenang saja. Dia tetap berkata, “Jangan takut, percaya saja!”

Tuhan tidak pernah terburu-buru, karena Ia yakin dengan kemampuan-Nya. Kitalah yang seringkali dikejar-kejar waktu karena kita tidak percaya dengan kemampuan-Nya.

Hari ini, mari kita belajar percaya dengan kemampuan-Nya. Apa pun yang terjadi, bagaimana pun keadaannya, “Jangan takut, percaya saja!” Di akhir cerita, Yesus membuktikan kemampuan-Nya, anak Yairus bangkit dari kematian dan selesailah masalah Yairus, dia menang!

Di akhir cerita, Yesus juga akan membuktikan kemampuan-Nya dalam hidup anda. Percaya saja Tuhan memegang kendali atas segala sesuatu, karenanya, “Jangan takut, percaya saja!”

Baca juga: Memerintah Dalam Kehidupan Seperti Para Raja Memerintah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*