Tuhan Yesus Lebih Ingin Dimakan daripada Disembah

Yohanes 6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Dalam Yohanes pasal 6, Yesus mencapai puncak kesuksesan dalam pelayanan-Nya, sehingga orang-orang ingin menjadikan Dia sebagai raja dengan paksa. Orang-orang ingin menyembah Dia sebagai raja. Namun, Alkitab mencatat bahwa saat akan disembah sebagai raja, Tuhan segera menyingkir ke gunung, seorang diri. Tuhan menghindar dari penyembahan manusia yang memuja Dia. Selanjutnya, ketika orang banyak mencari dan menemukan Dia, Tuhan malah berkata bahwa mereka harus makan daging-Nya dan minum darah-Nya.

Yohanes 6:53-54 Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

Ketika Tuhan Yesus akan disembah sebagai raja, Dia justru menghindar. Dan sekarang, Dia malah menyuruh orang-orang yang ingin menyembah-Nya itu untuk makan daging-Nya dan minum darah-Nya. Inilah respon mereka ketika disuruh makan dan minum Tuhan:

Yohanes 6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?”

Bisakah Anda melihat kebenaran ini? Orang sangat tidak keberatan bila disuruh menyembah Dia, bahkan tanpa disuruh pun bisa menyembah Dia dengan rela. Namun, ketika disuruh makan Tuhan, mereka menolak, mereka bersungut-sungut! Padahal untuk disembah sebagai raja, Tuhan tidak perlu mengalami salib dan kematian. Namun untuk menjadi makanan kita, Dia harus mati tersalib. Tubuh-Nya harus dipecah-pecahkan dan darah-Nya harus dicurahkan. Tapi hanya dengan cara itulah kita bisa memakan Dia!

Untuk disembah, Allah yang Mahabesar dan Mahamulia itu tidak perlu turun ke dunia untuk menjadi manusia, lalu mati dengan cara yang terkutuk, dan bangkit pada hari yang ketiga. Namun, Dia lebih ingin dimakan daripada disembah. Dia tidak perlu membayar harga apapun untuk menjadi obyek penyembahan manusia. Namun, untuk menjadi makanan manusia, Allah harus meninggalkan sorga menjadi manusia, hidup sebagai manusia yang hina, mati secara terkutuk, tapi bangkit pada hari yang ketiga menjadi Roh pemberi hayat yang bisa dimakan oleh manusia atau masuk ke dalam manusia. Ini adalah anugerah yang besar bagi kita. Menyia-nyiakannya adalah kebodohan yang tak terampuni!

Doa: O Tuhan Yesus, terima kasih atas segala pengorbanan-Mu untuk menjadi makanan kami. Kami mau makan dan minum Engkau dalam setiap waktu dan dalam segala keadaan ya Tuhan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*