TIDAK MEMPERTAHANKAN HAYAT JIWA –
KUNCI UNTUK MENGALAHKAN IBLIS

Wahyu 12:11, “Dan mereka mengalahkan dia (Iblis) oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa (hayat jiwa) mereka sampai ke dalam maut.”

Ayat di atas menunjukkan tiga kunci kemenangan untuk mengalahkan Iblis. Pertama adalah darah Anak Domba, kedua adalah perkataan kesaksian, dan ketiga adalah tidak mengasihi hayat jiwa sampai ke dalam maut. Kita tidak akan pernah kekuarangan darah Anak Domba, perkataan kesaksian pun tidak kurang, namun seringkali yang membuat kita kalah dalam peperangan rohani adalah kita masih mengasihi hayat jiwa dan tidak mau menyerahkannya ke dalam maut.

Iblis bisa bekerja untuk mengalahkan kita melalui jiwa yang belum ditanggulangi, dan ia juga dapat langsung menyerang jiwa kita yang belum disalibkan. Hayat jiwa adalah tumpuan pekerjaan musuh di batin kita. Cobalah lihat pada pengalaman, bukankah saat-saat Iblis bisa menekan sehingga kita lemah dan putus asa adalah saat di mana kita menyayangi dan mengasihani diri sendiri? Seandainya saja kita menyerahkan hati yang menyayangi dan mengasihani diri sendiri kepada salib, maka Iblis akan kehilangan tumpuan untuk menyerang dan mengalahkan kita.

Hal yang paling sulit adalah ketika seorang Kristen menjadi rohani, maka pekerjaan jiwanya lebih sulit diketahui dan ditindak. Semakin sedikit unsur jiwanya, semakin sulit untuk diketahui dan ditindak. Dalam kehidupan rohani, Seringkali gejala jiwani yang muncul hanya sedikit, nyaris tak terdeteksi. Bahkan terkadang yang jiwani tak ada bedanya dengan yang rohani. Jika orang Kristen tidak waspada, ia akan mengalami kegagalan dalam peperangan rohani, karena hayat jiwanya yang masih dipertahankan itu.

Hayat jiwa yang dibiarkan bekerja sedikit saja, bisa menjadi tumpuan untuk musuh bekerja membocorkan hayat ilahi yang telah meluas ke dalam jiwa kita. Itulah sebabnya seringkali orang Kristen merasa telah mengalami terobosan rohani, namun tidak lama kemudian kembali ke titik semula. Jika dilihat secara keseluruhan dalam waktu satu tahun misalnya, ternyata pertumbuhan hayat rohaninya hanya sedikit sekali, karena ia mengalami pertambahan, tapi juga kebocoran.

Doa: O Tuhan Yesus, kami ingin menyerahkan hayat jiwa kepada salib, tidak mau mengasihani atau mempertahankannya. Biarlah Iblis tidak memiliki tumpuan untuk menggembosi pertumbuhan hayat rohani kami, sehingga kami bisa terus bertumbuh dalam hayat rohani tanpa kebocoran. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*