ORGAN YANG TEPAT UNTUK MAKAN
SECARA ROHANI ADALAH ROH MANUSIA

Kejadian 2:7, “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk (jiwa) yang hidup.

Ayub 32:8, “Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.”

Kejadian 2 menjelaskan kisah penciptaan manusia. Pertama, Allah membentuk manusia dari debu tanah, inilah yang akan menjadi tubuh fisik manusia. Setelah itu Allah menghembuskan nafas hidup (nafas Allah) ke dalam hidungnya, inilah yang akan menjadi roh manusia. Nafas Allah yang dihembuskan ke dalam manusia, membuat manusia menjadi makhluk atau jiwa yang hidup, inilah yang membentuk hayat manusia. Hayat manusia ada di dalam jiwanya.

Dengan demikian manusia diciptakan sebagai manusia tripartit yang terdiri dari tiga bagian, yaitu tubuh, jiwa, dan roh. Tubuh adalah bagian terluar untuk berhubungan dengan dunia fisik, jiwa adalah bagian dalam untuk berhubungan dengan dunia psikis, sedang roh adalah bagian terdalam untuk berhubungan dengan dunia rohani (Allah). Jadi roh manusia adalah bagian terdalam dalam diri manusia yang diciptakan untuk berhubungan dengan Allah, untuk menerima Allah, dan untuk menampung Allah. Jika kita ingin berhubungan dengan Allah, menyembah Allah, menerima Allah, maka organ yang tepat untuk digunakan bukanlah jiwa kita, melainkan roh manusia kita.

Yohanes 4:24, “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.

Dengan kata lain, organ untuk makan secara rohani adalah roh manusia, bukan jiwa, karena jiwa hanya bisa berhubungan dengan dunia psikis, bukan dunia rohani.

Jika kita tidak memahami kebenaran ini, maka kita akan terus menggunakan tubuh dan jiwa kita untuk berhubungan dengan Allah. Berdoa, membaca Alkitab, menyembah, semua aktifitas rohani kita lakukan dengan tubuh dan jiwa. Di sinilah Iblis bermain untuk menipu kita: Kita merasa bertumbuh secara rohani, namun faktanya kita menjadi semakin duniawi dan manusiawi.

Masih adanya iri hati, perselisihan, dan perpecahan dalam gereja adalah ciri jika jemaat masih duniawi dan manusiawi, belum menjadi manusia rohani (1 Kor. 3:3). Dan itu terjadi karena jemaat tidak menggunakan organ yang tepat dalam berhubungan dengan Allah, yaitu rohnya.

Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk memahami bahwa untuk berhubungan dengan Allah kami harus menggunakan organ yang tepat, yaitu roh kami, bukan jiwa atau tubuh kami. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*