PERBEDAAN MANUSIA ROHANI
DENGAN MANUSIA DUNIAWI

I Korintus 3:1-2 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi (karnal), yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.

Walaupun telah memiliki roh kelahiran kembali, namun tidak semua orang Kristen itu rohani, masih banyak yang duniawi atau karnal (bersifat daging). Manusia rohani adalah orang yang hidup dan tindakannya tidak menurut pikiran, emosi, dan tekad, melainkan menurut roh. Ia menyerahkan pikiran, emosi, dan tekadnya kepada salib agar tunduk dan taat kepada roh. Dengan demikian, intuisinya beroleh kebebasan penuh untuk menerima wahyu Allah. Pikiran, emosi, dan tekadnya tunduk untuk melaksanakan wahyu Allah yang diterima dalam intuisi rohnya.

Sebaliknya, orang Kristen karnal hidup dan bertindak menurut pikiran, emosi, dan tekadnya. Intuisinya terbelenggu oleh daging. Pikiran mereka masih penuh dengan angan-angan, alasan-alasan, dan rencana-rencana; Emosi mereka masih penuh dengan kegemaran, kesukaan, dan kecenderungan daging; tekadnya pun masih penuh dengan keputusan, ketetapan, dan opini-opini yang duniawi. Mereka seharian sibuk hidup dan bertindak menurut daging, sehingga tidak ada waktu untuk mendengarkan suara intuisi.

Suara intuisi sangat lembut. Jika orang Kristen tidak menenangkan segala “angin ribut” dalam pikiran, emosi, dan kehendaknya, lalu dengan tekun mendengarkannya, suara intuisi tidak akan terdengar. Karena terkendali dan terkendala oleh daging, maka perasaan roh orang Kristen menjadi agak mati rasa, sehingga tidak dapat memakan makanan keras.

Doa: O Tuhan Yesus, kami mau menenangkan segala angin ribut dalam jiwa kami, dan dengan tekun mendengarkan suara intuisi roh, sehingga kami mengetahui kehendak Allah. Amin!

PERBEDAAN MANUSIA ROHANI
DENGAN MANUSIA DUNIAWI

I Korintus 3:1-2 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi (karnal), yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.

Walaupun telah memiliki roh kelahiran kembali, namun tidak semua orang Kristen itu rohani, masih banyak yang duniawi atau karnal (bersifat daging). Manusia rohani adalah orang yang hidup dan tindakannya tidak menurut pikiran, emosi, dan tekad, melainkan menurut roh. Ia menyerahkan pikiran, emosi, dan tekadnya kepada salib agar tunduk dan taat kepada roh. Dengan demikian, intuisinya beroleh kebebasan penuh untuk menerima wahyu Allah. Pikiran, emosi, dan tekadnya tunduk untuk melaksanakan wahyu Allah yang diterima dalam intuisi rohnya.

Sebaliknya, orang Kristen karnal hidup dan bertindak menurut pikiran, emosi, dan tekadnya. Intuisinya terbelenggu oleh daging. Pikiran mereka masih penuh dengan angan-angan, alasan-alasan, dan rencana-rencana; Emosi mereka masih penuh dengan kegemaran, kesukaan, dan kecenderungan daging; tekadnya pun masih penuh dengan keputusan, ketetapan, dan opini-opini yang duniawi. Mereka seharian sibuk hidup dan bertindak menurut daging, sehingga tidak ada waktu untuk mendengarkan suara intuisi.

Suara intuisi sangat lembut. Jika orang Kristen tidak menenangkan segala “angin ribut” dalam pikiran, emosi, dan kehendaknya, lalu dengan tekun mendengarkannya, suara intuisi tidak akan terdengar. Karena terkendali dan terkendala oleh daging, maka perasaan roh orang Kristen menjadi agak mati rasa, sehingga tidak dapat memakan makanan keras.

Doa: O Tuhan Yesus, kami mau menenangkan segala angin ribut dalam jiwa kami, dan dengan tekun mendengarkan suara intuisi roh, sehingga kami mengetahui kehendak Allah. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*