SALIB DAN KASIH JIWANI
TERHADAP HARTA BENDA DUNIA

Lukas 17:32-33, “Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya (hayat jiwa), ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.

Di sini Tuhan bicara tentang keharusan kehilangan hayat jiwa, tetapi secara khusus menyoroti hati orang Kristen yang sulit meninggalkan hartanya. Itu sebabnya disuruh mengingat akan kisah isteri Lot, yang pada saat-saat genting dan berbahaya pun, ia masih memikirkan hartanya.

Waktu itu Tuhan menurunkan hujan belerang dan api untuk memusnahkan Sodom dan Gomora, tapi Lot dan isterinya, serta kedua anaknya diselamatkan oleh malaikat Tuhan. Mereka disuruh lari dari sana dengan satu pesan: “Jangan menoleh ke belakang!” Tapi dalam pelariannya, isteri Lot menoleh ke belakang, dan seketika menjadi tiang garam. Ia mungkin tidak berbalik kembali kepada Sodom, ia juga tidak mundur selangkah pun. Yang ia lakukan hanya menoleh sebentar ke belakang. Tapi yang terwahyu dari penolehannya yang sebentar itu sangatlah banyak. Itu menyingkapkan sebuah cerita yang sangat panjang dalam hatinya.

Orang Kristen bisa saja meninggalkan dunia, dan secara lahiriah kehilangan segala-galanya, tapi di dalam batinnya mungkin tetap ada hati yang merindukan benda-benda yang telah ia tinggalkan demi Tuhan. Itulah pekerjaan hayat jiwa. Orang Kristen yang telah mempersembahkan diri kepada Tuhan, mungkin tidak mundur dan kembali lagi ke jalan dunia. Mungkin tidak bergairah untuk mendapatkan kembali apa yang telah ia tinggalkan demi Tuhan, namun dengan masih adanya rasa sayang dalam hatinya, cukup untuk menunjukkan bahwa ia masih belun jelas akan kedudukan dunia di dalam salib.

Bila hayat jiwa telah kehilangan kedudukannya, maka tidak ada satu pun perkara atau benda dunia yang dapat menggerakkan hati kita lagi. Hayat jiwa sejak semula memang bersifat duniawi, karena itu ia tidak sampai hati meninggalkan benda-benda duniawi. Bila kita menyerahkan hayat jiwa kepada maut, baru hati kita tidak bisa tergerak lagi olehnya. Orang Kristen yang telah kehilangan hayat jiwanya dalam maut adalah orang yang telah terkerat putus dengan benda-benda dunia.

Doa: O Tuhan Yesus, kami menyerahkan hayat jiwa kepada maut agar kami terkerat putus dengan benda-benda dunia, sehingga kami tidak akan tergerak lagi olehnya. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*