Biji Gandum

Biji Gandum

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah” (Yohanes 12:24).

Injil Yohanes menggambarkan kematian Yesus dengan tiga gambaran, yang pertama adalah sebagai Anak Domba Allah, yang kedua sebagai ular tembaga yang ditinggikan, dan yang ketiga sebagai sebutir biji gandum. Kita telah merenungkan yang pertama dan kedua, sekarang marilah kita merenungkan gambaran yang ketiga: Sebutir biji gandum.

Sebutir biji gandum, akan tetap menjadi sebutir, jikalau tidak jatuh ke tanah dan mati. Tapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak butir gandum yang sejenis dengan dia. Yesus mati bukan hanya untuk menebus dosa manusia, tetapi juga untuk memberikan hayat atau kehidupan-Nya kepada semua orang yang percaya kepada-Nya, sehingga lebih banyak orang yang memiliki hayat Ilahi atau kehidupan Allah akan dibangkitkan melalui kebangkitan-Nya.

Itu sebabnya, sebelum kematian dan kebangkitan-Nya Yesus adalah Anak Tunggal Allah, namun setelah kematian dan kebangkitan-Nya, Ia menjadi Anak Sulung, dan semua kita yang percaya adalah saudara-saudara-Nya. Orang yang memiliki benih yang sama dan hayat yang sama.

“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara” (Roma 8:29).

Yesus mati bukan hanya untuk menebus dosa manusia, tetapi juga untuk memberikan hayat Allah kepada semua orang yang percaya kepada-Nya sehingga manusia bisa hidup dengan kehidupan Allah.

Baca juga: Ular Tembaga yang Ditinggikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*